Hariku
Selamat pagi, sapaan lembut yang selalu kau
ucap di setiap pagi yang kita punya oh maaf bukan kita melainkan aku dan kamu
yang selalu mengiginkan menjadi kita di setiap pagi yang aku dan kamu temui
sampai pagi keberapa kita bertahan? Tanyaku bukan padamu tentunya melainkan
pada tuhan di setiap pagi yang selalu kuawali dengan air dingin yang membasuh
telapak tanganku hingga kaki untuk memulai ritual bertemu dan mengucapkan
selamat pagi pada tuhan serta tak lupa pertanyaan itu selalu kusertakan dan
kumasukkan namamu dalam daftar doaku pagi ini,
Selamat siang, semangatmu tak pernah pudar
walau terik matahari sudah membuatmu berkeringat kau tetap menggiring bola
kesana kemari dan membuatku terkagum sampai berapa lama aku menjadi fans terberatmu?
Tanyaku lagi bukan padamu tentunya tapi pada tuhan sambil mengadahkan kedua
tanganku tak lupa pula aku menyertakan pertanyaan itu pada tuhan dan
menyertakan namamu dalam doa siangku ini,
Selamat sore, kamu tak pernah lelah sepertinya
setelah melewati siang yang panas kamu masih mau mengantarku pulang berjalan
kaki biasanya kita akan melewati jembatan lalu berhenti sejenak untuk melihat
matahari tenggelam sampai berapa matahari yang akan kita lihat tenggelam?
Tanyaku kemudian kepada tuhan tentunya di sela-sela salat asar yang kita jalani
sore itu sebelum kita melihat matahari tenggelam sore ini.
Selamat petang,suaramu yang sepertinya lelah
mengantarku kembali ke peraduan petang itu tapi kau tidak juga berjalan pulang
masih menungguku masuk ke dalam rumah terlebih dahulu lelaki baik sampai berapa
lama kau akan bertahan menugguku masuk? Tanyaku lalgi-lagi bukan padamu
tentunya pada tuhan di sela-sela doaku aku selalu tanyakan lagi pertanyaan yang
hampir sama seperti sebelumnya.
Selamat malam, kamu menutup sambungan telepon
seperti kamu menutup harimu dengan kata itu satu pertanyaan terbesit di benakku
aku tak mau mempertanyakanya pada tuhan biarkan menjadi rahasia tuhan aku
menutup hari ini dengan terimakasih untuk hari ini hari dimana aku masih bisa
merasakan sapaan hangatnya walau dia jenuh sepertinya merasakan semangatnya
walalu dia kepanasan sepertinya merasakan senyumnya di balik pintu walu dia
lelah sepertinya merasakan suaranya walau dia penat
sepertinya terimakasih.
Komentar
Posting Komentar