SeeYou!

 ‘Memberi adalah bagian dari Cinta’
                Tak tik tak tik tak suara jarum jam terus mengusik telingaku yang masih berdiri di depan kelas belum berani menginjakan kaki pertama kalinya kedalam kelas ‘net net net’ suara bel serentak membuat anak-anak yang kini dinobatkan sebagai teman sekelasku masuk ke dalam berhamburan sedangkan aku masih berdiri diam di depan kelas sudah hampir 10 menit aku menunggu Zoya gadis berambut [irang dengan hidung mancung yang sangat kuidamkan yang belum juga datang sedari tadi ‘Ga masuk tra?’ tanya Agam yang menyenggolku aku sontak menengokkan kepalaku kearahnya aku menggeleng Agam tak beranjak dari tempatnya ‘lo kenapa ga masuk?’ tanyaku ‘nunggu elu sama Zoya’ dengan polosnya Agam menjawab ‘dih ganjen cari tempat duduk sana’ Aku mendorongnya mencoba mengusirnya yang sebenarnya aku sedikit risih berada di dekatnya karna titelnya sebagai mantan kekasih dari salah satu teman baikku ‘gada yang gua kenal di dalem masa lu tega ninggalin gua gitu aja’ Agam memasang wajah memelasnya kalo dipikir benar juga diantara semua teman sekelas kami dulu hanya kami bertiga yang satu kelas lagi dan yang sial adalah Agam karna menjadi satu-satunya lelaki diantara kami berdua (Aku dan Zoya) tak lama kemudian Zoya datang dengan ngos-ngosan lalu berhenti di depan kami sambil mengangkat kedua jarinya tanda damai aku hanya mengangguk dan menarik Zoya kedalam untuk mencari tempat duduk yang ternyata benar sudah penuh semua hanya tinggal di belakang dan terpaksa Agam harus kami usir, Aku segera mengambil tempat di pojokan ‘Evra gua mau disitu’ rengek Zoya sambil memanyunkan mulutnya ‘No to the way No way setahun yang lalu lu udah di pojokan terus’ Aku mengingatkannya tentang denah duduk kami yang tidak berubah selama setahun lalu ‘iyadeh gue ngalah’ Zoya berbicara seakan dia mengalah tapi aku tau nanti juga kami akan bertukar tempat duduk lagi dan Zoya akan berada di pojokan lagi seperti waktu dulu ‘eh lu berdua berisik mulu’ kami berdua menengok kebelakang kearah sumber suara yang ternyata dua orang lelaki sudah duduk di belakang kami sedari tadi Zoya hanya mengangkat kedua alisnnya lalu kembali kearah depan kecuali aku yang masih menatap mereka berdua lalu mengikuti Zoya ke posisi semula ‘Joy, kayaknya gue gapernah deh liat mereka berdua’ kataku yang sepertinya rasa penasaran mulai menjalar di otakku ‘gue juga’ Zoya mengiyakan sambil mengambil peralatan tulisnya yang serba baru seperti biasa Zoya tidak pernah peduli dengan alam sekitarnya bisa dibilang terlalu cuek untuk orang baru seperti mereka aku menengok ke kanan dan ke kiri mencari Agam yang terdampar entah kemana dan menemukannya berada di pojokan lain kelas sedang berbincang manja dengan seorang lelaki lain ah,cepat sekali dia menemukan teman baru pikirku aku lalu menengok kearah lain hanya segelintir orang yang aku kenal itupun hanya kenal muka atau nama saja yang lainnya aku tidak tau siapa mereka setelah mengamati sekitar akupun baru menyadari sedari tadi sudah ada guru di depan kelas yang sepertinya akan menajdi wali kelas kami akhirnya fokusku berubah kearah depan untuk mendengarkan guru tersebut karna,cukup sulit ternyata mendengarkan dari posisi yang lumayan jauh dari papan tulis.


Komentar

Postingan Populer