Kekasih.
Semua orang menatapku seperti bertanya 'apa lagi yang kamu tunggu?' mungkin itu pertanyaan mereka semua, ketika lagi-lagi aku menutup rapat-rapat pintu itu ketika sempat aku mengintip sejenak keluar dari jendela lalu kembali lagi kedalam dan menutupnya bahkan menguncinya.
Tuhan, mereka tidak tahu apa yang ada dipikiranku mereka tidak tahu apa tujuan ku selama ini selalu berdiri sendirian,
Bukan pangeran dengan kuda putih yang aku dambakan melainkan seseorang yang selalu memberikan senyumannya untukku bagaimanapun kondisinya tidak pernah menampakan kesusahannya kepadaku,
Bukan seseorang yang sempurna melainkan seseorang yang memilii cacat di masa lalunya namun dapat di tutupi dengan kehadiranku disampingnya begitupun denganku kehadirannya dapat menutupi cacat dari masa laluku,
Seseorang yang mengenggam erat tanganku membawaku lari kedepan tanpa menengok lagi kebelakang tanpa pernah melepaskannya lagi sampai takdir yang membuatnya harus terpisah
Seorang lelaki yang mampu membuatku nyaman berada di dunianya dan dia sendiri nyaman berada di duniaku,
Tampan? mungkin ia tapi ketampanan itu hanyalah bonus dari Tuhan kaya? itu juga harus tapi, kekayaan hanyalah milik Tuhan semata.
Jika saja mereka semua mengerti apa yang selama ini kucari mungkin mereka tidak akan selalu menanyakan hal yang sama setiap kali aku menutup rapat-rapat pintu itu kepada mereka yang tidak terpilih.
Tuhan lagi-lagi aku mengadahkan tangan di atas sajadahku sudah terlalu banyak aku meminta padamu tapi, bukankah engkau mencintai hambamu yang selalu berdoa padamu?
Kali ini doaku berbeda dari pagi-pagi sebelumnya doa yang belum pernah kuucap sebelumnya bukan,
soal kekayaan maupun kesulitan hidup yang kualami
Doa tentang rasa bersyukur karna nikmat yang kau beri setiap kepingan helaan nafas yang masih kau pinjamkan untukku setiap ton tenaga yang kau beri untuk mencari sosok itu,
Lelaki yang akan aku sebut dengan 'Kekasih' suatu hari nanti.
Tuhan, mereka tidak tahu apa yang ada dipikiranku mereka tidak tahu apa tujuan ku selama ini selalu berdiri sendirian,
Bukan pangeran dengan kuda putih yang aku dambakan melainkan seseorang yang selalu memberikan senyumannya untukku bagaimanapun kondisinya tidak pernah menampakan kesusahannya kepadaku,
Bukan seseorang yang sempurna melainkan seseorang yang memilii cacat di masa lalunya namun dapat di tutupi dengan kehadiranku disampingnya begitupun denganku kehadirannya dapat menutupi cacat dari masa laluku,
Seseorang yang mengenggam erat tanganku membawaku lari kedepan tanpa menengok lagi kebelakang tanpa pernah melepaskannya lagi sampai takdir yang membuatnya harus terpisah
Seorang lelaki yang mampu membuatku nyaman berada di dunianya dan dia sendiri nyaman berada di duniaku,
Tampan? mungkin ia tapi ketampanan itu hanyalah bonus dari Tuhan kaya? itu juga harus tapi, kekayaan hanyalah milik Tuhan semata.
Jika saja mereka semua mengerti apa yang selama ini kucari mungkin mereka tidak akan selalu menanyakan hal yang sama setiap kali aku menutup rapat-rapat pintu itu kepada mereka yang tidak terpilih.
Tuhan lagi-lagi aku mengadahkan tangan di atas sajadahku sudah terlalu banyak aku meminta padamu tapi, bukankah engkau mencintai hambamu yang selalu berdoa padamu?
Kali ini doaku berbeda dari pagi-pagi sebelumnya doa yang belum pernah kuucap sebelumnya bukan,
soal kekayaan maupun kesulitan hidup yang kualami
Doa tentang rasa bersyukur karna nikmat yang kau beri setiap kepingan helaan nafas yang masih kau pinjamkan untukku setiap ton tenaga yang kau beri untuk mencari sosok itu,
Lelaki yang akan aku sebut dengan 'Kekasih' suatu hari nanti.
Komentar
Posting Komentar